ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang kualitas hadits Sanad yang dikomunikasikan oleh Hussein Bashayban di salah satu platform media sosial Tiktok @kadamsiddik00, karena tidak semua hadis yang dikomunikasikan oleh Hussein Bashayban cukup saya coba. H. Melihat rangkaian Sanad Nabi Muhammad SAW secara lengkap. Oleh karena itu, sebagai pembuktian argumentasi Hussein Bashaiban, diperlukan kritik terhadap kualitas hadis. Dalam penelitian ini kami menemukan 14 hadis di channel Tiktok @kadamsiddik00. Data ini kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan Sanad Kritik. Metode Takhrij yang digunakan adalah metode Takhrij bi al-lafẓi dengan menggunakan al-Mu'jam alMufahras li'alfāẓ al-Ḥadīts al-Nabawī. Dari hasil penelitian ditemukan hadis, diantaranya 1 Hadis Daif, 1 Hadis Hasan, dan 12 Hadis Shasan.
Kata Kunci: Sanad, Hadis, Takhrij, Husein Basyaiban, Tiktok
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hadis dapat didefinisikan sebagai semua perkataan, tindakan dan keputusan didasarkan pada Nabi Muhammad, saw. 1 Hadits adalah sumber hukum Islam lainnya. Hal inilah yang menjadi perhatian dan perhatian khusus umat Islam. Oleh karena itu, mereka menghimpun dan mengarahkan semaksimal mungkin kemampuannya untuk melestarikan Hadis Nabi. Dengan demikian, Hadits Nabi SAW mendapat perlindungan dan pelestarian, hal yang tidak terjadi pada Hadits sebelum Nabi Muhammad SAW.
Saat ini hadis tidak hanya disebarkan melalui proses pendidikan di majelis ta'lim, pesantren, sekolah atau juga melalui khotbah di masjid-masjid, bahkan hadis tidak hanya disebarkan melalui media massa seperti surat kabar, radio dan media massa. \ televisi terakhir . Namun Hadits juga sudah memasuki era baru karena sudah memasuki era digital sehingga semua orang bisa menggunakannya. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, penyebaran dakwah Islam semakin meluas melalui media teknologi khususnya media sosial TikTok.
Tiktok merupakan salah satu aplikasi pembuatan video pendek dengan menggunakan alat musik yang sangat digemari banyak orang, termasuk orang dewasa hingga anak-anak. TikTok awalnya ditolak sampai batas tertentu oleh masyarakat umum, bahkan oleh tokoh agama. mengharamkannya,karna hanya berisi konten-konten yang tidak mendidik,seperti para wanita berjoget sambil memamerkan auratnya. Namun seiring berjalannya waktu,tiktok tidak hanya berisi tentang joget-jogetan belaka namun mulai terisi dengan konten-konten yang bermanfaat, bahkan tiktok mulai menjadi platform yang berisi tentang dakwah Islam.
B. Rumusan masalah
a. Bagaimana kualitas sanad hadis yang diriwayatkan Husain Basyaibani di platform Tiktok @Kadamsidik00?
C. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui sanad hadis yang diriwayatkan oleh husain basyaiban dalam isi khutbahnya tentang tiktok.
b. Untuk mengetahui keakuratan hadis yang diriwayatkan oleh husain basyaiban dengan menggunakan kitab induk hadis.
D. Metodologi penelitian
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif,penelitian kualitatif mempunyai tujuan untuk mencari jawaban atas segala fenomena yang ada dengan melalui prosedur ilmiah sehingga mendapatkan jawaban yang bersifat ilmiah. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Library Research (penelitian Kepustakaan) yang merujuk kepada sumber kepustakaan, yaitu bukubuku induk Hadis dan ilmu hadis seperti: al-Kutubu at-Tis'ah dan kamus Hadis alMu’jam Mufahras li Alfadz al-Hadits al-Nabawi, al- Miftah al- Kunus, al-Mausu’ah Atraf alHadis, juga Kitab-kitab Hadis lainnya seperti Tahdzib al-Tahdzib, Tahdzib al-Kamal, dan ditambah dengan kitab-kitab lain sebagai sumber sekunder yang berkaitan dengan penelitian
E. Penelitian terdahulu
Skripsi buah pikir Siti Fakhirah yang berjudul “Kualitas Sanad Hadis Dalam Acara Rumah Mamah Dedeh TVone” yang memepunyai rumusan masalah bagaimana kualitas sanad Hadis dalam acara rumah Mamah Dedeh TVone.12 letak perbedaan anatara penelitian Fakhirah dengan penelitian Saya adalah media dan juga objek tokoh yang jelas berbeda.
Skripsi buah pikir Nizar Raihan Al Farisy yang berjudul “Kualitas Hadis-hadis dalam Chanel Remisya Official” yang mempunyai rumusan masalah bagaimana kualitas sanad Hadis yang disampaikan penceramah dalam chanel youtube remisya official3 perbedaan penelitian diatas dengan penelitian saya terletak pada objek penelitian nya, bahwa penelitian Nizar adalah hadis-hadis dalam chanel youtube Remisya Official sedangkan penelitian saya adalah Hadis-hadis dalam konten Tiktok Husain Basyaiban.
Skripsi buah pikir Ilham Maulana Afghany yang bejudul “Pesan Dakwah Di Media sosial Tiktok ( Analis Isi Pesan Dakwah pada Akun Tiktok @Basyaman00)” yang mempunyai fokus penelitian bagaimana isi pesan dakwah dalam konten tiktok @basyaman00. Meskipun Tokoh yang menjadi objek penelitian sama yaitu Husain Basyaiban, namun fokus penelitian nya jelas berbeda karena penelitian ilham adalah isi pesan dakwah pada akun Husain Basyaiban sedangkan penelitian adalah kualitas hadishadis yang disampaikan Husain Basyaiban dalam akuntiktoknya.
Artikel buah pikir Akbar yang berjudul “Analisis Penggunaan Hadis Dalam Khutbah Jumat di Kota Kendari”. Penelitian ini mengupas penggunaan hadis dalam khutbah Jumat baik dari segi metode penyampaian, maupun kualitas hadis yang disampaikan oleh para khatib di masjid-masjid Kota Kendari. Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian saya ini terletak pada objek penelitiannya yaitu, penelitian di atas adalah hadis-hadis dalam khutbah Jumat di Kota Kendari, sedangkan objek penelitian saya adalah akun tiktok Husain Basyaiban.
Artikel buah pikir Edi Safri, Sri Chalida yang berjudul “Validitas Hadis-hadis Materi Dakwah Mubaligh Kota Padang”.Penelitian ini menkaji kualitas Hadishadis materi dakwah mubaligh di kota Padang. Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian saya adalah terletak pada objek penelitiannya yaitu penelitian Chalida adalah hadishadis materi dakwah Mubaligh di Kota Padang, sedangkan objek penelitian saya adalah hadis-hadis dalam acara Rumah Mamah Dedeh.
PEMBAHASAN
A. Hadis Di Ruang Publik
Hadis telah mengalami perjalanan yang cukup panjang, baik sejak awal periode keberadaanya maupun periode dewasa ini. Pada masa nabi, Hadis lebih banyak diriwayatkan melalui lisan karna dikhawatirkan akan tercampur dengan alQuran. Bahkan hanya beberapa orang sahabat saja yang meriwayatkan Hadis melalui tulisan atas izin dari Rasulullah Saw. Ketika masa Khulafaur Rasyidin proses penyebaran Hadis berjalan dengan begitu pesat memasuki wilayah-wilayah yang mulai tersinari cahaya Islam seperti Negri Syam, Yaman, Kuffah, Bashrah bahkan masuk hingga ke Mesir. Kemudian pada masa kekhalifahan dinasti Umayyah, tepatnya pada masa kekhalifahan Umar Bin Abdul Azīz terlaksananya upaya Kodifikasi Hadis yang dilakukan secara resmi sebagai akibat dari kekhawatiran yang muncul karna maraknya hadis palsu yang beredar serta dikhawatirkan menghilangnya Hadis yang benar-benar bersumber dari Nabi Saw.
Berdasarkan perjalana yang ada, terlihat begitu besar peran ulama terhadap penyebaran hadis baik ulama Mutaqaddimin maupun Mutaakhirin.5 Kemudian umat Islam dewasa ini mempunyai keinginan untuk membuat kemasan yang lebih menarik dalam menyebarkan Hadis, hal inilah yang membuat kajian Hadis memasuki era digital. M Alfatih Surya Dirga menyebutkan, memasuki era kekinian saat peradaban manusia sudah sangat berkembang dengan sangat pesat dari zaman ke zaman, maka kini masanya sudah berubah menjadi meluasnya informasikesemua kalangan dan wilayah. Inilah masa yang dianggap era digital.
Dewasa ini semua kalangan dapat mengakses dengan mudah informasi apapun dengan sangat cepat dan begitu mudah, sehingga kesadaranatas dunia harus beranjak pada studi keagamaan (Islamic Studies). Kajian keislaman telah menjadi sesuatu yang menarik dan telah berkembang dengansangat baik di era global ini, dan sudah sangat sejalan dengan visi misi akademis bahwa setiap ilmu pengetahuan harus berkembang, sehingga ini juga harus berlaku pada kajian hadis. Melihat begitu berkembangnya era digital yang ada, sudah sepatutnya para sarjana Hadis dan para akademisi mengisi dan lebih memanfaatkan era digital untuk memaksimalkan semangatkajian Hadis supaya dampaknya lebih terasa oleh orang banyak.
B. Media penyebaran hadis
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “medium” . sedangkan dalam bahasa Indonesia kata“medium” dimaknai sedang atau antara. Sehingga pengertian dari media menunjuk kepada sesuatuyang mengantar atau meneruskan pesan (informasi) antara pemberi pesan dan penerima pesan. Media juga bisa dimaknai “Media is the extentions of man” yakni media sebagai perluasan dariide dan gagasan dan pikiran terhadap pikiran sosial. Sedangkan menurut Hafied Cengara media adalah alat atau sarana yang dimanfaatkan untuk menyampaikan suatu pesan dari komunikator kepada khalayak.
1. Penyebaran hadis dengan lisan
Pada masa awal perkembangan nya, hadis disebarkan oleh Nabi kepada para sahabat dengan dengan Hafalan dan lisan, senada dengan apa yang dijelaskan oleh Muhammad ‘Ajjaj al-Khatib bahwa Nabi Muhammad saw menggunakan 7 metode. Ketujuh metode tersebut ialah halaqah dalam bentuk lingkaran kecil, dialog atau al- hiwar al-mujadalah, model ceramah, metode kisah, metode penugasan, metode panutan dan teladan atau al-uswah wa alqudwah, dan metode perumpamaan atau dharb al-amsal. Apa yang telah disampaikan oleh Nabi kepada para sabahat terekam dengan baik bahkan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi terpatri rapi dalam benak setiap sahabat yang dekat dengan Nabi Saw.
2. Penyebaran hadis dengan tulisan
Pada masa Rasulullah ada beberapa sabahat yang diizinkan untuk menuliskan Hadis dalam catatan pribadi bentuk shahifah (lembaran), diantaranya adalah Abdullah bin Amr bin al-Ash, juga ditemukan shahifahshahifah lain yang ditulis oleh Sa’d bin Ubadah al-Anshari, Samrah bin Jundah, Jabir bin Abdullah, Anas bin Malik dan yang lainnya. kemudian dimasa para tabi’in, mereka menerima hadis Nabi dalam berbagai bentuk yakni hafalan dan tulisan. Selain menghafal secara teratur, para tabi’in juga menulis sebagian hadis yang telah diterima- nya, kemudian juga mereka memiliki catatan- catatan yang mereka terima langsung dari para gurunya yakni para sahabat, namun juga masih dalam bentuk koleksi pribadi.9 Hingga pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz yang dikenal sebagai sosok yang adil dan wara’ ia tergerak hatinya untuk membukukan Hadis. Umar bin Abdul Aziz memerintahkan secara resmi kepada para Gubernurnya untukmembukukan hadis.
3. Penyebaran hadis dalam internet
Adanya internet dapat digunakan sebagai media penyebaran hadis dan sangat mudah diakses oleh khalayak. Demikian jika melihat dari manfaat kegunaan intenet yang dapat mempermudah tata kerja serta mempercepat tata kelola suatu pekerjaan,sehingga segala sesuatunya bisa diakses dengan mudah dan cepat. Sehingga penyebaran hadis di internet sudah terdapat dalam banyak tempat seperti aplikasi, situs-situs atau web,media sosial, Tiktok dan lain sebagainya. Yang akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Aplikasi Hadis dan sirus-situs kajian hadis
Kitab hadis dalam bentuk fisik sedikit tergeser karena hadirnya aplikasi dan situs-situs yang memuat hadis dan sangat mudah untuk diakses. Kedua media tersebut menyajikan hadis dalam bentuk e-book juga pdf dan kajian hadisyang cukup lengkap serta mudah diakses. Mengenai aplikasi-aplikasi hadis yang cukup populer serta banyak yang menggunakan aplikasi tersebut adalah ensiklopedia hadis, lidwa Pustaka, al-Bahīs al-Hadīsi. Kemudian situs-situs yang bisa mengakses Hadis antara lain sunnah.com, pusatkajianhadis.com, islamweb.net, sonnaonline.com dan yang lainya.
Situs-situs tersebut mempunyai fitur yang menampilkan hadis nabi dengan menyajikan berbagai sumber periwayatan-nya, adapula fituryang bisa berkonsultasi perihal keagamaan dan kajianislam baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Pada situs tersebut juga terdapat kitab-kitab hadis maupun kitab keilmuan yang lain terkait agama Islam yang dapat diunduh oleh khalayak sehingga bisa diakses secara offline. Proses tersebut hanya tinggal menginstal agar bisa dijalankan pada sebuah komputer, laptop maupun handphone yang berbasis android maupunios.
b. Media Sosial
Media Sosial merupakan dua unsur yang menyatu dalam satu aplikasi sebagai ajang sosialisasi juga sebagai media informasi. Sosial media yang banyak digunakan oleh khalayak adalah youtube, whatsapp, instagram, twitter dan lain-lain. Media sosial merupakan sebuah term yang mengelaborasikan beragam teknologi yang digunakan untuk mengikat manusia kedalam sebuah kerjasama juga berinteraksi melalui pesan yang berbasis internet. Karena pada dasarnya internet mempunyai sifat yang selalu mengalami perkembangan baik dari segi teknologi maupun fitur.
Hadis Nabi Saw di media sosial sudah banyak beredar bahkan seakan-akan arusnya tak bisa dibendung. Parahnya banyak pengguna media sosial yang tidak mengetahui sumber hadis yang mereka lihat di media sosial, karna siapaun bisa menyebarkan hadis dimedia sosial, masyarakat sangat dengan mudah untuk bisa mengunggahsebuah hadis di media sosial tanpa harus menjadi ahli hadis atau ahli dibidang agama. Derasnya arus informasi dan teknologi ini sangat berpengaruh terhadap cara pandang umat islam mengenai hadis. Konten demi konten mengenai agama viral melalui media sosial.
c. Tiktok
Tiktok adalah sebuah platform yang memberikan efek cukup unik serta menarik yang bisa digunakan oleh para pengguna aplikasi dengan mudah dengan membuat video pendek yang menarik dankeren sehingga bisa menarik banyak perhatian orang yang melihatnya. Aplikasi tik tok merupakan sebuah jaringan sosial dan platform video yang mengandung musik asal Tiongkok yang diluncurkan pada bulan september tahun 2016. Adapun tiktok masuk ke Indonesia pada tahun 2017 yang menggandrungi banyak kalangan, terutama saat itu adalah golongan muda. Dan saat, ini tiktok menjadi salah satu platform media sosial yang sangat digandrungi oleh masyarakat dari berbagai kalangan baik kalangan muda, bahkan generasi tua. Tidak hanya menjadi sarana hiburan, tiktok juga bisa dijadikan sebagai sarana berbagi ilmu pengetahuan baik itu umum, hingga pengetahuan agama. Tak banyak juga content creator dakwah yang menyampaikan pesan-pesan Islam melalui tiktok atau konten-konten yang menyampaikan agama.
Pada aplikasi sosial media Tiktok terdapat banyak kontenyang dibuat dengan sangat mudah oleh para pengguna, bukan hanya melihat dan menirukan tetapi mereka juga membuat video versi mereka dengan sangat mudah. Pengguna dapat menuangkan berbagaimacam video sesuai dengan ide dan kreatifitasnya masing-masing. Tidak hanyan tentang video-video 11 Umi Aflaha, “Kaos Hadis Sebagai Media Dakwah dan komukasi alternative menarik, menari atau joget, lipsync dll, pengguna juga bisa ikut meramaikan tantangan-tantanganyang dibuat oleh pengguna lain.
C. Aktifitas dakwah tiktok husain basyaiban
Setiap konten video yang dibuat oleh Husain Basyaiban di akun tiktoknya pasti mengandung banyak sekali makna dan tema. Video yang telah banyak dilihat oleh pasang mata warganet dalam aplikasi tiktok ini memberikan pengingat bagi kaum muda yang ingin mendekatkan diri kepada Allah swt. Sebagai pengguna tiktok Husain tidak mensiakan kesempatan akunya untuk memposting video yang tidak jelas tetapi dia buat sebagai sarana berdakwah. Sebagai konten creator beliau berfokus pada penyebaran seputar dakwah beliau selalu membagikan videonya seputar dakwah.dia kadang juga melakukan penukilan dari ulama atau syaikh juga. “Jelas, saya sampai sekarang tidak berfatwa tidak pernah berfatwa dan mengeluarkan pendapat menurut saya begini dan harusnya begini begini maybe jika pendapat itu masih bisa ditelaah oleh otak saya tapi ketika sayamerasa pembahasan tersebut membutuhkan ijtihad lebih mendalam maka saya selalu mengembalikan pendapat itu ke ulama karena saya adalahseorang penukil tidak mujtahid, saya adalah muqalid”.
Secara jelas bahwasanya dia mencoba berhati-hati dalam pennyampaian pembahasan dalam video konten tiktok. Dalam sebuah kesempatan Husain Basyaiban menyebutkan tentang tema yang ada di konten videonya “tidak ada tema khusus karena semua dikerjakan secara random kadang pengen bahas A kadang pengen bahas B, dapat dari mana idenya? Tiba-tiba duduk kepikiran bahas sesuatu itu ide saya, kadang ketika lagi baca buku atau baca kitab saya juga kadang tiba pengen ngontenin apa yang saya baca atau saya ketika denger dari syeikh atau guru yang menurut saya perlu disebar di tiktok, atau bisa mendengar dari konten kreator lain bikin yang nyelenah akan saya stitch”?
Gambar di atas merupakan sedikit dari video yang telah dia upload di akun Kadamsiddik00. Husain Basyaiban mampu mengumpulkan pengguna tiktok lainya menggunakan video yang telah diunggahnya. Hal ini dikarenakan videio yang disampaikan cukup jelas dan lugas disertai dengan dalil-dalil dalam penguat argumennya. Dalam konten ini juga sering kali mensisipkan dalil baik itu al-Qur’an ataupun Hadis.
Kesimpulan
Kesimpulan Hadis lebih banyak diriwayatkan melalui lisan karna dikhawatirkan akan tercampur dengan al-Quran. Bahkan hanya beberapa orang sahabat saja yang meriwayatkan Hadis melalui tulisan atas izin dari Rasulullah Saw. Ketika masa Khulafaur Rasyidin proses penyebaran Hadis berjalan dengan begitu pesat memasuki wilayah-wilayah yang mulai tersinari cahaya Islam seperti Negri Syam, Yaman, Kuffah, Bashrah bahkan masuk hingga ke Mesir. Kemudian pada masa kekhalifahan dinasti Umayyah, tepatnya pada masa kekhalifahan Umar Bin Abdul Azīz terlaksananya upaya Kodifikasi Hadis yang dilakukan secara resmi sebagai akibat dari kekhawatiran yang muncul karna maraknya hadis palsu yang beredar serta dikhawatirkan menghilangnya Hadis yang benar-benar bersumber dari Nabi Saw.
Media Penyebaran Hadis itu ada penyebaran hadis dengan lisan, penyebaran hadis dengan tulisan, penyeraban hadis dengan internet didalam penyebaran hadis dalam internet penyebaran hadis di internetsudah terdapat dalam banyak tempat seperti aplikasi, situs-situs atau web,media sosial, Tiktok dan lain sebagainya.
Semua hadits yang diriwayatkan oleh Husein Basyaban tidak sepenuhnya disebutkan dalam rantai transmisi Nabi Muhammad SAW. hingga mukharrijnya (orang yang meriwayatkan dan mencatat hadis), sehingga pembuktian klaim Husein Basyaibani memerlukan kritik terhadap kualitas hadis.
DAFTAR PUSTAKA
Nuruddin ‘ltr. Manhaj An-Naqd Fii ‘uluum Al-Hadis, Mujiyo (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012) hlm 11
Hevi Khulasatun Nuri Kahayu , Mediatisasi Hadits Di Tiktok (Kajian Terhadap Hadits-Hadits pada Akun Husain Basyaiban @Kadamsidik00) . ( Kudus,2023) . h.51-52
Umi Aflaha, “Kaos Hadis Sebagai Media Dakwah dan komukasi alternative
Hasbi ash-shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Hadis, 57
Muhammad al-Fatih Suryadilaga, “Kajian Hadis di Era Global”, h.31
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), h.123
Munawir Umar, Otensititas dan Validitas Hadits serta contoh-contoh Hadisnya dan Problematikanya
Siti Fakhirah, Kritik Sanad Hadis Dalam Acara Rumah Mamah dedeh TVone, (Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ushuluddin Jurusan Ilmu Hadis 2022).
Izar raihan Al-Farisy, Kualitas Hadis-hadis dalam Chanel remisya Official, Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ushuluddin Jurusan Ilmu Hadis 2021).

0 Komentar