ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang salah satu serial animasi anak yang berhasil menyita perhatian masyarakat Indonesia khususnya orang tua karena dianggap memiliki peran dalam menanamkan nilai-nilai islami seperti adab dan akhlak pada anak. Dan juga membahas penyajian hadis dalam adab berpergian, melalui film animasi pada channel YouTube tersebut serta resepsi hadis. Penelitian ini mengggunakan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan penelitian yang lebih menekankan pada pemahaman mendalam. Adapun data-datanya diambil dari dua data yaitu: Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dan Adapun data sekunder merupakan data tambahan yang berfungsi sebagai pendukung dalam menganalisis data pada penelitian ini. Adapun data sekunder tersebut diambil dari jurnal, artikel, buku, video yang berkaitan.
Kata kunci: Animasi,hadis,media social
PENDAHULUAN
Pada era seperti sekarang ini dimana teknologi semakin canggih pastilah tidak ada kebudayaan yang bisa terhindar dari pengaruh budaya lain. Hubungan modern bukanlah merupakan suatu sikap, suatu cara pikir, suatu cara menghadapi dunia dan kehidupan manusia. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya dominasi dari kebudayaan lain serta adanya proses modernisasi yang berkembang dengan begitu pesatnya.
Proses kehidupan masyarakat modren sangat luas yang kadang-kadang tidak dapat di tetapkan batas-batasnya secara mutlak. Namun dalam kehidupan masyarakat Barat kemoderenan itu mencakup pikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk merubah paham-paham, adat-istiadat, institusi-institusi lama dengan susunan baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Fenomena media sosial merupakan wujud dari inovasi teknologi komunikasi, sehingga tidak dapat dipisahkan dari gaya berkomunikasi antar manusia dan telah menjadi bagian integral dari masyarakat. Melalui media sosial seperti youtobe, pesan tersebut dapat dengan cepat tersebar dan diakses banyak orang memperluas dampaknya dalam membentuk pemahaman dan praktik keagamaan. Media sosial merupakan teknologi dengan perkembangan yang sangat pesat, kegiatan yang biasanya harus dilaksanakan dengan tatap muka, dapat dilakukan dengan jarak jauh.
Media sosial yang ada juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyebarkan berbagai informasi dan dapat diakses mudah oleh banyak orang, sehingga membentuk pemahaman bagi yang mengaksesnya.
Digitalisasi hadis di era sekarang merupakan suatu berkah bagi kajian hadis khususnya kajian hadis di Indonesia dan bernilai dinamis karena telah bergerak dan beradaptasi dengan era yang sedang berlangsung yaitu era digital. Digitalisasi hadis memiliki beberapa bentuk diantaranya berbentuk program, literatur dan visualisasi hadis.
Media sosial tidak hanya mampu memikat hati kaum remaja saja, melainkan anakanak contohnya film animasi tentang membaca doa berpergian dan perjalanan di channel YouTube “film kartun anak” yang didalamnya menunjukkan adanya upaya untuk menghadirkan nilai-nilai agama dalam bentuk yang menarik dan mudah dicerna bagi audiens muda. Dalam konteks ini, animasi dapat menggambarkan adegan sehari-hari di mana karakter anak-anak membaca doa sebelum berpergian, memberikan contoh konkret tentang bagaimana mempraktikkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
Rumusan masalah
1. Bagaimana penyajian hadis dalam adab berpergian, melalui film animasi pada channel YouTube?
2. Bagaimana resepsi hadis yang terkandung didalam animasi tersebut pada episode membaca doa berpergian dan adab didalam perjalanan?
Tujuan penelitian
1. Mengetahui adab berpergian, melalui film animasi pada channel YouTube
2. Mengetahui resepsi hadis yang terkandung didalam animasi tersebut pada episode membaca doa berpergian dan adab didalam perjalanan
Metode penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengggunakan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan penelitian yang lebih menekankan pada pemahaman mendalam. Adapun data-datanya diambil dari dua data yaitu: Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dan Adapun data sekunder merupakan data tambahan yang berfungsi sebagai pendukung dalam menganalisis data pada penelitian ini. Adapun data sekunder tersebut diambil dari jurnal, artikel, buku, video yang berkaitan.
Penelitian terdahulu
Skripsi dengan judul “Resepsi Hadis di Media Sosial: Studi Kasus Film Animasi Nussa Episode Adab Menguap” ditulis oleh risya fadilah . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyajian hadis dan ragam bentuk resepsi hadis dalam animasi Nussa episode adab menguap. Untuk menjawab beberapa fokus penelitian, Relasi hadis dengan sosial media memiliki relevansi karena muatan ajaran dan pesan yang terkandung dalam hadis menggerakkan manusia untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ahmad Jaki dalam skiripsinya (2019) yang berjudul “Peran Keislaman dalam Film Animasi Nussa”. Skripsi ini membahas mengenai pesan-pesan keislaman yang terdapat didalam film animasi Nussa episode 1-24. Penelitian ini berangkat dari kekhawatiran terhadap tayangan anak yang tidak mendidik dan mengandung kekerasan, sehingga tayangan-tayangan film animasi atau film kartun tersebut membawa dampak negatif bagi anak. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa pesan-pesan keislaman yang terkandung dalam film animasi Nussa episode 1-24 bervariasi, diantaranya mengandung materi akidah, syariah, akhlak, kesehatan, pendidikan dan dakwah. Dengan demikian, animasi ini baik untuk pengembangan karakter dan akhlak anak, karena akhlak penting bagi anak-anak agar terhindar dari berbagai prilaku yang menyimpang dan negatif seperti yang sering terjadi di lingkungan masyarakat.
Fahrudin dalam jurnalnya (2020) berjudul “Resepsi Al-Qur‟an di Media Sosial: Studi Kasus Film Ghibah dalam Kanal YouTube Film Maker Muslim”. Penelitian ini berawal dari adanya perkembangan pengguna internet sehingga transmisi ajaran Islam diruang media sosial perkembangannya sangat dan adanya resepsi Al-Qur‟an yang tidak hanya terjadi secara offline, tetapi terjadi juga dalam dunia online. Fokus penelitian jurnal ini adalah resepsi Al-Qur‟an dan pola resepsi dalam film ghibah, transformasi ide gibah dalam film ghibah.
PEMBAHASAN
A. Penyajian hadis
Animasi keluarga hamzi merupakan salah satu serial animasi anak yang berhasil menyita perhatian masyarakat Indonesia khususnya orang tua karena dianggap memiliki peran dalam menanamkan nilai-nilai islami seperti adab dan akhlak pada anak. Durasi animasi anak muslim sekitar 2-4 menit, yang didalamnya menceritakan kehidupan sehari-hari hamzi yang selalu bersikap baik, selalu mencontohkan akhlak baik dan mensyukuri apa yang hamzi miliki.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memperoleh beberapa temuan selama proses penelitian dilakukan, peneliti menemukan beberapa hadis yang terdapat dalam tayangan animasi keluarga hamzi episode pergi ke sekolah Penyajian Hadis dalam Animasi anak muslim episode pergi kesekolah Episode dipublikasikan pada tanggal 28 Agustus 2021 dengan durasi 4 menit 45 detik.
Pada episode ini, menceritakan tentang hamzi yang ingin pergi ke sekolah.diketahui bahwa hadis dalam dimunculkan dalam bentuk percakapan dialog tokoh dan pemahaman tokoh terhadap kandungan hadis, hadis tidak ditampilkan dan dibacakan dalam teks arab karena kreator keluarga hamzi ingin konten yang singkat, sehingga mudah diserap oleh anak-anak dan dalam pengalaman menikmati tayangan hamzi, diharapkan ada interaksi lebih lanjut antara anak dan orang tua yang mendampingi untuk menyampaikan dalil-dalil maupun hadis-hadis dalam bahasa Arab jika dibutuhkan.
Hadis yang disajikan di sosial media memiliki beberapa bentuk, yaitu bentuk audiovisual seperti dialog tokoh/penggambaran tokoh terhadap hadis dalam film atau film animasi. Jadi dalam film tersebut, tokoh berdialog dan didalam d ialog tersebut terdapat hadis atau melalui penggambaran tokoh sebagai pemahaman tokoh terhadap hadis.
Diantaranya adalah RASULULLAH Shalallahu Alaihi Wa sallam telah bersabda, “Singkirkanlah gangguan dari jalan, karena hal tersebut merupakan sedekah bagimu.” (HR. Bukhari).
B. Resepsi hadis yang terkandung dalam animasi
Resepsi merupakan penerimaan. Maksudnya, bagaimana cara seseorang menerima, merespon, memanfaatkan atau menggunakan suatu teks, dan dalam penelitian ini yang dimaksud adalah hadis.
Menurut Ahmad Rafiq, bentuk resepsi ada 3 yaitu resepsi eksegesis, estetis dan fungsional. Adapun potret resepsi dalam episode menguap adalah:
1) Resepsi Eksegesis
Pada animasi hamzi episode pergi kesekolah terdapat hadis yang disajikan, yaitu hadis al-Bukhārī. Berdasarkan pemaparan diatas bahwa dalam animasi hamzi episode pergi ke sekolah tidak terjadi resepsi eksegesis, karena tidak ada usaha dalam pemahaman hadis atau penafsiran hadis walaupun sifatnya tidak mendalam.
Resepsi eksegesis berkaitan dengan tindakan menafsirkan dan masuk ke ranah ma‟anil hadis atau fiqh hadis. Tidak adanya bentuk resepsi ini karena fokus pada film ini bukan pada pemahaman atau pensyarahan suatu hadis, khususnya ke target utama animasi Nussa yaitu anak-anak. Tetapi lebih ke bagaimana suatu pesan agama yang bersumber dari Al-Qur‟an dan hadis.
2) Resepsi Estetis
Estetika merupakan segala sesuatu yang mempunyai nilai keindahan. Jadi, resepsi estetis adalah sebuah bentuk penerimaan atau respon terhadap sebuah teks yang didalamnya mengandung nilai estetis atau dieskpresikan melalui cara yang estetis.
Estetika resepsi muncul sebagai akibat dari pertemuan antara karya sastra dan pembaca.Film animasi mempunyai nilai estetis yang dapat dilihat secara visual dengan keindahan warna, ekspresi, gesture, bentuk serta penyampaiannya yang akan menghasilkan respon bagi penikmatnya.
3) Resepsi Fungsional
Resepsi fungsional mencakup aspek informatif dan performatif. Fungsi informatif merupakan pendekatan interpretatif untuk memahami apa yang tersurat dalam teks (Al-Qur‟an atau hadis). sedangkan fungsi performatif merupakan sesuatu yang dilakukan oleh khalayak teradap teks (Al-Qur‟an atau hadis). Fungsi informatif pada episode pergi ke sekolah yaitu memberikan informasi tentang anjuran pamit sebelum pergi dan membaca doa berpergian serta menyingkirkan sesuatu yang menghalangi dijalan.
Dari ketiga bentuk resepsi yang telah dijelaskan. Kecenderungan bentuk resepsi pada penelitian ini adalah resepsi estetis, karena hadis dikemas, ditampilkan, direalisasikan dalam sebuah film animasi yang dimana film mengandung nilai-nilai estetis. Dibandingkan dengan media informasi lainnya, film animasi merupakan media yang unik karena terdapat unsur naratif dan sinematik.
Respon penonton
Respon-respon penonton banyak tapi penulis hanya mengambil beberapa saja diataranya:
• Animasi ini memberikan dampak yang luar biasa positif terhadap kami. Dari animasi ini, kami belajar untuk berusaha memberikan input yang baik dalam menghasilkan output yang baik.
• hal ini didasari dari melihat fenomena yang ada pada anak-anak, bahwa pada dasarnya semuau film dapat mempengaruhi karakter anak. Jadi, pada hamzi ini kami berikhtiar untuk dapat membuat tontonan yang diharapkan dapat menjadi tuntunan yang memberikan pengaruh baik.
• MasyaAllah,,keren banget. Cocok buat tontonan anak-anak, cocok juga buat orang dewasa, hehe. Semoga terus menghadirkan cerita yang kreatif min. barakallah.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sosial, khususnya film animasi pada channel YouTube, efektif dalam menyampaikan nilai-nilai keagamaan kepada anak-anak, terutama dalam hal membaca doa berpergian. Hal ini juga dapat berdampak pada perilaku mereka saat berada dalam perjalanan, di mana mereka cenderung lebih sadar akan adab berpergian dan melakukan praktik keagamaan yang diajarkan melalui film animasi tersebut. Oleh karena itu, penggunaan media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai keagamaan, seperti yang ditunjukkan dalam studi kasus ini, memiliki potensi besar dalam membentuk pemahaman dan praktik keagamaan generasi muda dalam konteks kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Penulis merekomendasikan pembaca untuk menonton video-video dari konten youtob chanel “ keluarga hamzi“ untuk lebih memahami adab berpergian , dan memanfaatkan media sosial secara lebih produktif untuk membawa dampak positif dalam pembentukan karakter dan moral, terutama bagi generasi muda.

0 Komentar